Kamis, 10 November 2011

4 Cara Otak Tetap Fit Selama Liburan

Oleh : Tim Klinis Brain Optimax

Liburan, waktu yang tepat untuk mengistirahatkan dan mengisi ulang otak anak-anak. Otak, memang harus diistirahatkan sejenak dari kegiatan yang repetitif dan terlalu rutin, yang bisa memicu terjadinya penurunan kreativitas, stres, dan depresi pada anak. Nah, bagaimana agar kinerja otak anak tetap terjaga dan fit setelah liburan usai? berikut adalah tipsnya :

1 Tetap berolahraga.
Otak merupakan bagian dari tubuh. Saat anak berolah raga otomatis ia juga sedang mengasah otaknya. Olah raga bukan hanya melancarkan aliran darah ke otak, yang berarti meningkatkan kemampuan energi neuron, namun juga memicu peningkatakn produksi neuron yang baru. Olahraga juga menstimulasi produksi protein yang disebut "growth factors" yang meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan sel otak dan sinapsis.


2. Nutrisi Seimbang
Menjaga makanan anak-anak dengan gizi seimbang lebih baik dan praktis daripada "menjejali" mereka dengan suplemen untuk otak. Masukkan beragam jenis sayuran, biji-bijian, buah-buahan, produk olaha susu dan protein, serta asam lemak Omega-3 dari ikan makarel, tuna, sarden, atau salmon dalam menu harian anak. Kurangi makanan dengan rasa tambahanserta bumbu yang berlebihan, seperti jajanan dalam kemasan. Variasikan warna makanan anak-anak untuk mendapatkan antioksidan tambahan.

3. Istirahat Cukup dan Atur Tingkat Stres
Tidur merupakan cara terbaik menjaga stamina otak. Anak yang kurang atau tidak teratur tidurnya akan mengalami ketidakmampuan dalam membentuk ingatan jangka panjang. Liburan merupakan waktu yang tepat  untuk memperbaikinya. Pola pernapasan yang baik juga merupakan faktor penting bagi kesehatan otak. Jumlah pernapasan anak yang baik pada saat tidur adalah enam hingga 10 menit bersama anak, sehingga mereka bisa mendapatkan stamina yang cukup kondusif untuk belajar.

4. Stimulasi Otak/Mental Berkesinambungan
Jika olahraga fisik mempengaruhi tingkat pembentukan neuron baru, olahraga mental menentukan bagaimana neuron-neuron baru tersebut akan bekerja dan berapa lama usianya. Stimulasi otak memiliki keuntungan jangka pendek dan panjang. Manfaat jangka pendeknya adalah meningkatkan daya fokus, ketahanan stres, kewaspadaan dan ingatan, dan kreativitas, kemampuan mental untuk bertahan dalam situasi sulit. Sedangkan manfaat jangka panjangnya adalah membantu pembentukan benteng pertahanan untuk melindungi otak dari risiko terkena gangguan penurunan fungsi otak seperti alzheimer.

Hindari rutinitas melakukan satu permainan otak seperti sudoko atau catur saja karena keuntungannya bagi otak akan menurun. Yang terpenting harus diingat dalam melakukan stimulasi otak adalah inovasi, variasi, dan tantangan yang berkesinambungan.


Dan yang tak kalah penting untuk dilakukan saat liburan adalah menjalin ikatan emosional orang tua dan anak. Karena itu, berpartisipasilah dalam beberapa latihan fisik dan mental bersama anak dan bersenang-senanglah bersama mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar